Awalnya nih keluarga Wang Hexiong dari kota kecil Malipo emang sedikit curiga mengetahui benda-benda bermagnet selalu aja nempel kuat di daerah di bawah tempat mereka lalu lalang.
Adapun hal itu diketahui ketika ayah Wang gak sengaja menjatuhkan sebuah bola magnet di areal sekitar bom berada. Umumnya benda bulat, seharusnya bola magnet itu sedikit banyak bakal menggelinding atau bergerak, tetapi seperti yang diutarakan Wang lewat Ananova.com, sesaat bola magnet itu jatuh, bola itu langsung berhenti alias nempel di lantai.
Oleh ayah Wang, areal itu kemudian dinyatakan sebagai tempat suci, karena ayahnya percaya leluhur keluarga mereka terbaring di areal tersebut.
"Dia (ayah Wang red) melarang kami berjalan di sekitar areal suci itu di rumah supaya gak mengganggu leluhur kami," ujar Wang.
Jika bukan karena keingin-tahuan seorang polisi yang berkunjung ke rumah mereka, dimana saat itu si polisi penasaran kenapa dirinya gak diperbolehkan berjalan melewati areal suci itu , pastinya rahasia tentang keberadaan bom itu gak bakalan pernah terungkap.
Sebuah tim polisi kemudian menggali areal di bawah lantai tersebut dan menemukan bom berkarat sebanyak 38 buah yang dipercaya berasal dari sisa Perang Dunia II.
"Keluarga merasa sangat beruntung karena kami sudah tinggal di atas kumpulan bom selama bertahun-tahun dan gak seorangpun pernah terluka," tambah Wang lagi.
Oleh ayah Wang, areal itu kemudian dinyatakan sebagai tempat suci, karena ayahnya percaya leluhur keluarga mereka terbaring di areal tersebut.
"Dia (ayah Wang red) melarang kami berjalan di sekitar areal suci itu di rumah supaya gak mengganggu leluhur kami," ujar Wang.
Jika bukan karena keingin-tahuan seorang polisi yang berkunjung ke rumah mereka, dimana saat itu si polisi penasaran kenapa dirinya gak diperbolehkan berjalan melewati areal suci itu , pastinya rahasia tentang keberadaan bom itu gak bakalan pernah terungkap.
Sebuah tim polisi kemudian menggali areal di bawah lantai tersebut dan menemukan bom berkarat sebanyak 38 buah yang dipercaya berasal dari sisa Perang Dunia II.
"Keluarga merasa sangat beruntung karena kami sudah tinggal di atas kumpulan bom selama bertahun-tahun dan gak seorangpun pernah terluka," tambah Wang lagi.
wah ngeriiiiiiiii
untung ga' meledak tuh bom